Football5star.com Indonesia – Pelatih timnas Thailand, Alexandre Polking, mewaspadai ancaman yang bakal dihadirkan Indonesia. Menurutnya, Indonesia merupakan tim muda yang berbahaya.
Memang, secara materi tim, timnas Indonesia jauh lebih muda ketimbang Thailand. Skuat yang dibawa oleh pelatih Shin Tae-yong ke Singapura rata-rata usianya 24,3 tahun. Sementara, Thailand memiliki rerata usia skuat 27,9 tahun.

Meski bermaterikan mayoritas pemain muda, Indonesia membuktikan diri mampu melaju hingga final. Hal itu yang kini tengah diwaspadai oleh Polking jelang laga pertama final pada Rabu (29/12/2021).
“Mereka (Indonesia) tim yang muda, pekerja keras, dan berbahaya,” sebut Polking, seperti dikutip Football5star dari media Thailand.
Dalam pertandingan final, Thailand dipastikan tak bisa diperkuat penjaga gawang andalan mereka, Chatchai Budprom, yang cedera pada leg kedua semifinal menghadapi Vietnam. Budprom bahkan dikabarkan harus menepi 8-9 bulan.

Alexandre Polking Belum Tentukan Kiper Utama Lawan Indonesia
Meski begitu, Alexandre Polking tak terlalu memusingkannya. Dia sudah menyiapkan dua alternatif pengganti Butprom, yakni Siwarak Tedsungnoen serta Kawin Thamsatchanan. Hanya saja, dia belum memberi bocoran siapa yang akan diturunkan sebagai starter.
“Kami punya dua kiper bagus. Kawin sudah kembali setelah menjenguk ayahnya yang sakit. Sirawak juga melakukan tugas dengan baik ketika dimainkan sebelumnya. Kami punya dua penjaga gawang yang bagus dan siap tempur,” bilang pelatih berdarah Brasil-Jerman tersebut.

Menyambut laga pertama final Piala AFF 2020, timnas Thailand sedikit kurang beruntung ketimbang Indonesia. Pasalnya, waktu istirahat Chanathip Songkrasin dan kawan-kawan hanya 3 hari. Sementara calon lawannya punya waktu rehat sehari lebih lama.
“Bertemu Indonesia kami tak punya waktu banyak untuk berlatih. Kami harus fokus dengan menganalisis permainan. Kami menyaksikan tiga pertandingan terakhir mereka dan saya sudah memiliki rencana. Sekarang tinggal bagaimana rencana kami untuk mengatasi mereka,” ucapnya memungkasi.