Football5Star.com, Indonesia – Kiper Liverpool, Alisson, bingung apa yang menyebabkan performa timnya sangat buruk musim ini. Kiper timnas Brasil itu saat ini bahkan tak tahu cara Liverpool bisa kembali ke performa terbaik.
The Reds secara memalukan dikalahkan Wolverhampton dengan skor 0-3 dengan dua gol pertama dicetak hanya dalam waktu 12 menit pertama, (5/2/23).
Ini adalah kekalahan ketiga Liverpool dari 4 laga Premier League terakhir dan mereka total kebobolan 9 gol dari 4 laga itu. Alisson pun bingung mengapa ini terjadi.
“Saya tidak tahu apa yang harus terjadi pada kami untuk bangun. Kami datang ke sini, mengatakan kami harus percaya pada diri kami sendiri tetapi kami tidak bertindak seperti itu di lapangan atau pantas mendapatkannya,” ucapnya seperti dilansir Football5Star.com dari Mirror.
“Sekali lagi, kami harus menempatkan ini di belakang kami dan ambil kekuatan dari diri kami sendiri dan keluarga untuk bangkit kembali.
“Saya pikir semua orang percaya mereka mampu melakukan hal-hal ini, Anda harus berjuang untuk itu. Permainan 90+ menit Anda harus melakukannya secara konsisten untuk seluruh pertandingan.
“Kami menunjukkan hari ini Anda bisa dihukum selama 15 menit dan itulah yang terjadi pada kami. Kami memiliki pemain yang sama yang mencapai begitu banyak hal hebat di klub ini dan kami tidak tampil baik. Sulit untuk mengatakan kenapa ini terjadi.
“Saya tidak mengatakan saya tidak percaya kami tidak bisa bangkit kembali. Saya sangat kecewa dengan pertandingan malam ini. Kami harus terus bekerja.”
Alisson Sebut Liverpool Sedang Tidak Percaya Diri
Alisson mengatakan Liverpool sebenarnya bisa tampil baik, seperti pada babak kedua sebelum akhirnya kembali kebobolan lewat gol ketiga dari Ruben Neves.
“Kami tidak dalam situasi di mana kami percaya diri, percaya diri untuk bangkit, tetapi kami mencoba. Kami melakukan babak kedua dengan baik dan kemudian kami kebobolan lagi: Anda tidak mencetak gol dan Anda kebobolan lagi, jadi ini benar-benar membuat saya frustrasi,” ujarnya.
“Kadang-kadang dalam sepak bola Anda membuat kesalahan dan Anda dihukum. Kami melakukan itu berulang kali. Dua kesalahan, dua gol di awal pertandingan. Kami mempersulit diri sendiri.
“Setelah itu kami melakukan babak kedua yang hebat. Kami bisa melakukannya lebih baik pada gol ketiga tetapi itu adalah momen yang bagus dari lawan.”
