
Football5Star.com, Indonesia – Seorang anak bisa berpengaruh terhadap nama orang tuanya. Kisah Mario Dandy jadi buktinya. Di Premier League, hal itu dibuktikan Bruno Guimaraes. Beda dengan Mario Dandy, gelandang Newcastle United itu justru membuat harus nama sang ayah.
Diangkut dari Olympique Lyon pada Januari 2022, Guimaraes mampu merebut hati para fan Newcastle dengan performanya. Tak dinyana, hal itu juga berpengaruh besar pada sang ayah, Dick Gomez. Ayah Guimaraes tersebut ikut digilai para fan. Dia bak selebritis yang kerap dimintai foto dan dirangkul banyak orang.

Bukti nyata terhampar saat final Carabao Cup, akhir Februari lalu. Ketika Gomez hendak memasuki Stadion Wembley, para pendukung The Magpies antuasias menyambutnya. Mereka menyapa, merangkul, dan meminta berfoto. Gomez meladeni mereka dengan berseri-seri.
Perlakuan terhadap Gomez itu adalah penyaluran hasrat bagi para fan Newcastle. Pasalnya, Guimaraes sangat jarang berinteraksi dengan mereka. Sejak anaknya lahir, pemain berumur 25 tahun itu kian jadi pria rumahan. Dia lebih senang menghabiskan waktu di rumah bersama istri dan anaknya.
Respek Bruno Guimaraes kepada Ayahnya
Pemandangan di Stadion Wembley saat final Carabao Cup adalah hal yang terjadi sehari-hari di Newcastle. “Setiap kali Dick pergi ke supermarket, ini selalu terjadi. Dia didatangi para fan, berfoto, dan berpelukan,” kata seorang sumber yang dekat dengan keluarga Bruno Guimaraes seperti dikutip Football5Star.com dari UOL Esporte.
Sosok Guimaraes memang tak seperti Lionel Messi atau Cristiano Ronaldo. Namun, dia kini sudah jadi idola para fan Newcastle United. Persis seperti Alan Shearer dan David Ginola dulu. Kini, jersei bernomor 39 milik Guimaraes jadi yang terbanyak dipakai para fan The Magpies, bersaing dengan jersei nomor 9 milik Shearer.

Menariknya, nomor 39 adalah bentuk respek dan penghargaan dari Guimaraes kepada sang ayah yang sempat menjadi sopir taksi. Nomor itu ternyata adalah nomor taksi yang dikemudikan sang ayah saat menjelajahi jalan-jalan di Rio de Janeiro.
Tak seperti Bruno Guimaraes, Gomez belum fasih berbahasa Inggris. Namun, itu tak membuat dirinya lantas tertutup dan menghindari para fan. Sebaliknya, dia dengan ramah meladeni mereka. Saat final Carabao Cup lalu, dia menghabiskan waktu satu jam untuk berjalan 400 meter dari tempat parkir ke pintu stadion karena kerap “dihentikan” para fan.