
Football5Star.com, Indonesia – Bayern Munich tampil menggila saat menjamu VfL Bochum pada spieltag ke-5 Bundesliga, Sabtu (18/9/2021). Tim asuhan Julian Nagelsmann menang besar 7-0. Namun, hasil itu ternyata membuat gelandang Leon Goretzka tak enak hati.
Di balik kegembiraan atas kemenangan yang diraih Bayern, ada sejumput rasa sedih di hati Goretzka. Maklum saja, Bochum adalah mantan klubnya. Di sanalah dia memulai belajar sepak bola dari berumur 6 tahun pada 2001 hingga pindah ke FC Schalke 04 pada 2013.
“Kami menikmati permainan. Kami ingin berkembang lebih baik lagi dari laga ke laga dan menerapkan filosofi pelatih baru. Hari ini sangaymenyenangkan bagi kami, tapi tidak bagi Bochum. Tentu saja, secara pribadi, aku agak bersedih juga,” urai Leon Goretzka seperti dikutip Fotball5Star.com dari laman resmi Bayern.

Bukan hanya sekali Goretzka mengungkapkan hal tersebut. Pada bagian lain tanya-jawab selepas pertandingan, dia lagi-lagi merasa sedih Bochum harus pulang dengan kekalahan sangat telak. Sebelumnya, pada 2019-20, Bayern hanya menang 2-1 atas Bochum saat bersua di DFB Pokal.
“Sepanjang pertandingan, aku hanya melakukan segala hal yang dapat memastikan tim meraih kemenangan. Aku juga akan senang hati bila mampu mencetak gol. Namun, pada akhirnya, aku bersedih untuk mereka,” ujar Goretzka lagi.
Leon Goretzka Akui Bayern Sempat Kesulitan
Meskipun menang besar, Bayern sebetulnya tidak tampil sempurna. Leon Goretzka mengakui hal itu. Dia menyebut Die Roten tak memulai pertandingan dengan bagus walaupun Leroy Sane mampu membuka skor saat laga baru berjalan 17 menit lewat eksekusi tendangan bebas.
“Kami tak memberi Bochum ruang untuk bernapas. Namun, 10 menit awal agak tak karuan. Itu terjadi ketika mereka coba menerapkan permainan mereka dengan umpan-umpan jauh dan banyak duel bola kedua. Namun, kami secara bertahap menemukan struktur dan bertahan dengan baik,” kata Goretzka.

Pada menit-menit awal pertandingan, Bochum memang sempat menggebrak. Tim asuhan Thomas Reis coba menekan pertahanan Bayern. Namun, pada akhirnya, mereka terkapar dan harus pulang dengan kekalahan 0-7. Pada babak pertama saja, mereka sudah tertinggal 0-4.
Itu jadi kekalahan terbesar dalam sejarah VfL Bochum. Sebelumnya, kekalahan terbesar mereka adalah 1-7. Dua kali mereka merasakan hal tersebut. Pertama, saat menghadapi Wuppertaler pada 26 Januari 1958. Kedua, ketika melawan Borussia Moenchengladbach pada 24 September 1994.