Football5Star.com, Indonesia – Kisah menyesakkan dialami Kolo Toure, eks bek tangguh Arsenal dan timnas Pantai Gading. Jumat (27/1/2023) dini hari WIB, dia resmi didepak dari kursi manajer Wigan Athletic di Divisi Championship. Hal yang pedih, dia baru bekerja selama 58 hari alias belum genap 2 bulan.
Pemecatan itu bukan tanpa dasar. Di bawah asuhan Toure, Wigan gagal menang dalam 9 laga beruntun, 7 laga di Divisi Championship dan 2 laga di Piala AFF. The Latics hanya meraup 3 kali imbang. Sisanya, 6 laga berakhir dengan kekalahan. Mereka pun tak pernah mampu mencetak lebih dari 1 gol pada 6 laga tersebut.
Hasil itu di luar ekspektasi manajemen Wigan saat menunjukknya sebagai suksesor Leam Richardson pada akhir November 2022. Alih-alih naik dari posisi ke-22, The Latics malah kini ngendon di posisi ke-24 alias juru kunci klasemen sementara Divisi Championship.
“Pertama-tama, saya berterima kasih kepada Kolo, juga Kevin (Betsy) dan Ash(vir) Johal, atas upaya mereka selama berada di klub ini. Sayangnya, hasil di lapangan tak seperti yang kami inginkan,” kata CEO Wigan Athletic, Malachy Brannigan, seperti dikutip Football5Star.com dari laman klub.
Pengalaman Pertama Kolo Toure
Pemecatan dari kursi manajer Wigan Athletic jadi pengalaman pahit bagi Kolo Toure. Pasalnya, ini adalah kali pertama dia menangani sebuah tim. Sebelumnya, dia hanya jadi asisten manajer. Terakhir, dia jadi tangan kanan Brendan Rodgers di Leicester City. Saat dipercaya menangani The Latics, dia pun senang bukan kepalang.
Ketika itu, dia yakin sudah punya cukup bekal untuk mengubah peruntungan Wigan di Divisi Championship. “Pengalaman yang kuperoleh bersama Brendan Rodgers sangat tak ternilai. Saya yakin ini akan membantu pada bab berikut karier saya,” kata dia saat ditunjuk sebagai manajer The Latics.
Akan tetapi, kenyataan ternyata tak sejalan dengan hal itu. Dia gagal membawa Wigan meraih kemenangan dalam 9 laga beruntun. Hal itu membuat dia bersama Betsy dan Johal harus angkat kaki dari DW Stadium hanya 58 hari setelah diberi kepercayaan memimpin tim.
Lalu, siapa yang akan menggantikan Kolo Toure? Brannigan belum bisa memastikan hal itu. Dia hanya mengatakan, pihaknya akan bekerja secara cepat dan efektif untuk menemukan sosok yang tepat sebagai manajer berikutnya. Adapun target yang dibebankan nanti adalah bertahan di Divisi Championship.
