
Football5Star.com, Indonesia – Liga Super Malaysia kabarnya terancam batal digelar pada musim 2021 akibat pandemi COVID-19. Bahkan beberapa aturan sempat bikin bingung Menpora Malaysia, Syed Syaddiq.
Liga 1 sebenarnya lebih dahulu dirundung ketidakjelasan, bahkan semenjak Maret. Kompetisi Indonesia bak hidup segan mati tak mau akibat pandemi COVID-19 dan Pilkada 2020.
Pada Liga Malaysia sendiri sebetulnya sukses menjalani musim 2020 meski cuma setengahnya. Nah, musim depan kabarnya memang ada adangan tersendiri buat Asosiasi Sepak bola Malaysia (FAM) untuk menggulirkan kompetisi.
Kabarnya pemerintah Malaysia hanya mengizinkan 50 persen pemain ada di lapangan. Hal ini merupakan salah satu protokol kesehatan yang sedang dibahas. Syed Saddiq pun bingung.
“Lapangan sepak bola dapat dibuka kembali tetapi hanya 50% pemain yang dapat memasuki lapangan. Lain macam SOP begini. Saya dengar pun keliru,” tulis Syed Saddiq dalam Twitter pribadinya.
“Meski begitu, harus kita pahami, pemerintah membiarkan lapangan sepak bola dibuka untuk keperluan latihan saja. Pengusaha sepak bola juga tidak menuntut bantuan keuangan satu kali dari pemerintah. Itu bukan masalahnya. Masalahnya, SOP tidak adil bagi komunitas sepak bola,” sambung dia.
Aturan ketat pemerintah Malaysia di sepak bola juga berdampak buat Johor Darul Takzim. Sebagai juara Liga Super Malaysia 2020, mereka batal ikut serta di Liga Champions Asia karena negaranya tak mengizinkan adanya keluar-masuk.