Football5Star.com, Indonesia – Bukan hanya Paris Saint-Germain, pelatih Christophe Galtier juga akhirnya buka suara soal tuduhan rasialis yang datang dari Julien Fournier. Dia mengaku sangat terpukul dan membantah tuduhan itu.
Bagi Galtier, isi sureal Fournier kepada Ineos, pemilik OGC Nice, yang dibuka oleh media bak petir pada siang bolong. Dia sangat terkejut karena sama sekali tak pernah menyangka hal itu akan terjadi.
“Seperti kebanyakan dari Anda, saja pun sangat terkejut oleh pernyataan yang diarahkan kepada saya oleh beberapa orang dengan cara tak bertanggung jawab,” urai Christophe Galtier seperti dikutip Football5Star.com dari Le Parisien.
Dia pun dengan tegas menyatakan ketersingungannya. “Sepanjang hidup, saya diajari arti penting berbagi dan hidup baik bersama orang lain. Saya tak bisa menerima nama saya dan keluarga dikotori dengan cara seperti ini,” ucap dia. “Saya sudah memutuskan untuk menuntut orang yang telah merusak kehormatan saya.”
Christophe Galtier Ungkap Latar Belakangnya
Sebagai bentuk bantahan terhadap tuduhan anti pemain muslim dan kulit hitam seperti yang disampaikan Julien Fournier dalam surel kepada pemilik OGC Nice, Christophe Galtier mengungkap latar belakang kehidupannya.
“Saya adalah anak dari perumahan sosial kelas bawah. Saya dibesarkan dalam keberagaman, nilai-nilai berbagi, respek kepada orang lain terlepas dari asal-usul, warna kulit, dan agamanya,” kata Galtier secara gamblang.
Pelatih berumur 56 tahun itu pun yakin pengadilan akan membuktikan tuduhan miring yang diarahkan kepada dirinya tidak benar. Itu sebabnya, dia senang ketika jaksa sudah memulai investigasi soal kasus ini.
“Saya hanya bisa puas dengan dimulainya investigasi agar hukum berjalan dalam damai. Saya tak akan membuat komentar lanjutan soal ini. PSG punya laga sangat penting. Semua energi dan konsentrasi saya sepenuhnya tertuju pada hal ini,” ucap Galtier lagi.
