Football5Star.com, Indonesia – Masih ada cinta buat Dani Alves. Sudah 20 mendekam di tahanan akibat tersandung kasus pelecehan seksual, bek kanan senior asal Brasil itu ternyata tak langsung ditinggalkan sang istri, Joana Sanz. Akhir pekan lalu, istrinya datang menjenguk.
Pada Minggu (5/2/2023), Alves mendapatkan waktu untuk menerima tamu. Waktu besuk tersebut dipergunakan Joana yang datang bersama karib sang suami, chef Bruno Basil. Menurut Diario Sport, Joana dan Alves sempat berbicara selama 50 menit pada kesempatan itu.
Kepada wartawan, Joana menegaskan tak punya rencana meninggalkan sang suami. Dia akan tetap memberikan dukungan seperti yang telah dilakukan sejak 2017. “Saya tak akan meninggalkan dia pada masa terburuk dalam hidupnya,” kata Joana Sanz seperti dikutip Football5Star.com dari Infobae.
Sejak kasus pelecehan seksual yang menyeret Dani Alves, Joana selalu menunjukkan kesetiaannya. Dia memberikan pembelaan bagi pemain yang dipecat Pumas UNAM tersebut walaupun kemudian menuai perundungan di medis sosial dari mereka yang antipati terhadap tindakan Alves.
Dani Alves Tak Digugat Cerai
Akan tetap setia dan memberikan dukungan penuh, Sanz juga menyatakan tak akan menggugat cerai Alves. Pernyataan itu sekaligus membantah pemberitaan sebelumnya yang menyebut dirinya sudah lelah dan ingin terbebas dari kasus yang menjerat sang suami.
Kabar Joana akan menggugat cerai Alves antara lain diungkap El Programa de Ana Rosa. Gugatan itu bahkan sudah disampaikan kepada pengacara eks pemain Barcelona tersebut, tapi tak ditanggapi. Hal itu diungkapkan jurnalis Leticia Requejo yang jadi salah satu narasumber.
“Kami sekarang dapat mengonfirmasi bahwa Joana Sanz telah meminta cerai dari Dani Alves. Pengacara telah menyampaikan kepada Alves karena pada pekan lalu Joana meminta bertemu dan dia mengatakan Joana tak mau. Pengacara Alves belum memberikan jawaban mengenai gugatan itu,” kata Leticia Requejo.
Kasus pelecehan seksual dengan tersangka Alves masih terus didalami dan diselidiki pihak kepolisian Barcelona. Saat ini, beragam bukti dan saksi menyudutkan pria berumur 39 tahun tersebut. Andai kemudian terbukti bersalah, dia terancam hukuman penjara 4 hingga 12 tahun.
