Dikalahkan Fiorentina, AC Milan Ulangi Catatan Buruk 10 Windu

BACA JUGA

Banner live dan podcast baru

Football5Star.com, Indonesia – Sebuah catatan buruk mengiringi kekalahan 1-3 AC Milan dari Fiorentina, Senin (30/9/2019) dini hari WIB. Untuk kali keempat, I Rossoneri dipaksa menelan pil pahit dalam enam giornata awal Serie A. Ini merupakan kali pertama hal itu terjadi dalam 10 windu atau 80 tahun terakhir.

Sebelum ditaklukkan Fiorentina di San Siro, AC Milan telah menelan tiga kekalahan. Pertama, mereka kalah 0-1 dari Udinese pada pekan pertama, dan berturut-turut dibekuk Inter Milan 0-2 dan Torino 1-2 pada giornata ke-4 dan 5.

- Advertisement -

Empat kekalahan itu mengulangi jejak musim 1938-39. Ketika itu, tim asuhan Jozsef Banas dan Hermann Felsner kalah dari AS Roma, Inter, Genoa dan Bari pada enam giornata awal Serie A. Bahkan, pada pekan ke-7, jumlah kekalahan I Rossoneri bertambah menjadi lima buah.

AC Milan mengulang catatan musim 1938-39 yang menelan empat kekalahan dan hanya mencetak empat gol dalam enam laga awal Serie A.
nos.nl

Meskipun demikian, jika ditelaah, kiprah AC Milan musim 2019-20 tidaklah seburuk musim 1938-39. Setidaknya, dari enam laga yang telah dilakoni, tim asuhan Marco Giampaolo mampu menangguk dua kemenangan. Adapun pada 10 windu lalu, I Rossoneri hanya meraih dua hasil imbang. Kala itu, kemenangan baru diraih pada giornata ke-8 atas Lazio.

- Advertisement -

Soal gol, musim ini dengan 10 windu silam ternyata sama. I Rossoneri hanya mampu mengemas empat gol dari enam laga awal Serie A. Dua dari empat gol itu pun dicetak oleh satu pemain, yakni Aldo Boffi pada 1938-39 dan Krzysztof Piatek pada musim ini.

Lalu, bagaimana nasib AC Milan pada 10 windu lalu itu? Ternyata tifosi I Rossoneri tak perlu terlalu cemas. Pasalnya, mereka tidak lantas terdegradasi. Klub yang berdiri pada 1899 itu hanya finis di posisi ke-9.

- Advertisement -

Marco Giampaolo pun tak usah terlalu resah. Memang, pada 10 Oktober 1938, Felsner dilengserkan oleh manajemen AC Milan. Namun, tandemnya, Jozsef Banas, terus bertahan hingga akhir musim. Bahkan, dia lanjut bertugas hingga akhir musim 1939-40.

[better-ads type=’banner’ banner=’156432′ ]

- Advertisement -

More From Author

- Advertisement -

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img