Football5Star.com, Indonesia – Mario Mandzukic jadi salah satu aktor penting saat Kroasia menjadi runner-up di Piala Dunia 2018. Dalam 4 laga fase gugur, dia mencetak gol pada 3 di antaranya. Namun, aksinya saat final yang masuk dalam catatan fakta Piala Dunia justru jadi salah satu penyebab kegagalan Kroasia.
Tak tanggung-tanggung, ada dua catatan unik sekaligus yang dibukukan Mandzukic pada partai final yang berlangsung di Stadion Luzhniki, Moskow. Catatan pertama dibuat pada menit ke-18. Bermaksud menghalau tendangan bebas Antoine Griezmann, sundulannya malah meneruskan bola ke gawang Danijel Subasic.

Sepanjang sejarah Piala Dunia, itulah gol bunuh diri pertama yang terjadi pada final. Sebelumnya, 52 gol bunuh diri tercipta pada penyisihan hingga semifinal. Tentu saja, itu bukan catatan bagus dan kenangan manis yang patut dikenang sambil tersenyum. Apalagi, itu membuat Kroasia tertinggal 0-1 dari Prancis.
Adapun hal kedua yang membuat Mario Mandzukic masuk dalam catatan fakta Piala Dunia adalah torehan golnya pada menit ke-69 yang menjadikan kedudukan 2-4. Dia menahbiskan diri sebagai pemain pertama yang membobol dua gawang sekaligus pada satu laga Piala Dunia.
Mandzukic Samai Catatan Fakta Piala Dunia Milik Brandts
Akan tetapi, secara keseluruhan, Mario Mandzukic bukanlah pemain pertama yang membobol dua gawang sekaligus pada satu laga Piala Dunia. Catatan fakta Piala Dunia menunjukkan ada sosok lain yang lebih dulu melakukannya. Dia adalah Ernie Brandts pada Piala Dunia 1978.
Catatan unik itu dibuat Brandts saat Belanda bersua Italia pada fase grup kedua di Estadio Monumental. Pada menit ke-19, Brandts membobol gawang timnya sendiri. Namun, pada awal babak kedua, tepatnya menit ke-49, dia membalas kesalahan dengan menjebol gawang Dino Zoff.

Soal gol bunuh diri pada laga itu, Brandts masih sangat mengingatnya. “Saya membawa Italia unggul 1-0. Saya sejajar dengan (Roberto) Bettega. Saya mencocor bola ke belakang agar bisa diambil Piet Schrijvers. Dia gagal menangkapnya karena pul sepatu saya mengenai lututnya. Itu akhir Piala Dunia bagi Piet,” urai dia pada 2020 seperti dikutip Football5Star.com dari Eindhoven Dagblad.
Adapun mengenai rekornya, dia berujar, “Saya mencetak sejarah pada laga itu. Sebelumnya, tak ada yang mencetak gol dan bunuh diri sekaligus pada laga Piala Dunia. Saya bangga dengan hal itu karena pertandingan berakhir bagus bagi kami (Belanda menang 2-1).”