Football5Star.com, Indonesia – Joakim Maehle merasa senang bisa keluar dari Atalanta di bursa transfer musim panas 2023. Maehle merasa tidak cocok dengan skema latihan milik Gian Piero Gasperini dan bahkan tak segan-segan memberi label diktator kepada sang pelatih.
Maehle sebenarnya mampu tampil cukup baik bersama La Dea dengan catatan enam gol dan tujuh assist dari 96 penampilan di semua kompetisi. Akan tetapi, Maehle memilih melanjutkan kariernya di Jerman bersama Wolfsburg karena sudah tidak kuat dilatih Gasperini.
“Kami selalu berlatih di siang dan sore hari. Pelatih telah membuat keputusan itu dan para pemain tidak punya kebebasan. Meski tinggal di tempat yang nyaman, saya tidak bisa hidup tenang karena menghabiskan banyak waktu di tempat latihan,” tegas Maehle kepada Goal.
“Gasperini memiliki pendekatan seperti diktator. Jika kami diberi tugas tambahan, maka seluruh pemain harus tidur dan menghabiskan malam di tempat latihan. Tidak ada satu pun pemain yang diizinkan pulang,” sambungnya.
GIAN PIERO GASPERINI PERNAH MARAHI MAEHLE GARA-GARA ALASAN SEPELE
Lebih lanjut, Maehle emngaku sempat kena omel Gasperini karena alasan sepele. Maehle mengatakan, Gasperini melaranganya berkendara bersama rekan senegaranya, Rasmus Hojlund, dalam kondisi apa pun.
“Gasperini bisa menyiksa siapa pun hanya karena alasan sepele. Misalnya, saya dan Hojlund cukup sering pergi latihan bersama-sama. Tapi, tiba-tiba Gasperini melarang saya berkendara bersama Hojlund.”
“Dia tidak suka melihat saya berbincang dan bersenang-senang bersama Hojlund. Saya bahkan pernah kena omelan hebat gara-gara hal itu. Padahal, pihak klub mengizinkan saya pergi berlatih bersama Hojlund. Ketika itu, dia masih belum punya SIM dan tak memiliki sopir,” tuntasnya.
Sama seperti Maehle, Hojlund juga telah meninggalkan Atalanta pada bursa transfer musim panas 2023. Hojlund memilih melanjutkan kariernya bersama tim raksasa Inggris, Manchester United.