Football5Star.com, Indonesia – Pelatih Chelsea, Graham Potter, berjanji akan memainkan permainan menghibur untuk timnya. Potter akan memulai laga debutnya di Liga Champions.
Chelsea rela membayar 20 juta pounds untuk merekrut Potter dari Brighton, menggantikan Thomas Tuchel yang dipecat beberapa hari sebelumnya.
Seharusnya dia debut di pekan ke-7 Premier League akhir pekan lalu, tapi ditunda karena wafatnya Ratu Elizabeth II. Jadi, Potter akan melakuan debutnya di laga Liga Champions melawan RB Salzburg, (15/9/22).
Potter menginginkan anak asuhnya bukan hanya menang, tapi bermain untuk menghibur para penoton.
“Apa yang bisa saya janjikan? Saya bisa berjanji aku akan selalu mencoba yang terbaik setiap hari. Saya ingin tim yang rendah hati dan penuh hormat yang bekerja keras. Kami ingin menghibur tetapi kami juga ingin menang,’ kata Potter seperti dilansir Football5Star.com dari laman resmi klub.
“Kami ingin membuat tim dan identitas kami sendiri dan kami akan berjuang setiap hari untuk itu.
“Tanggapan positif dari skuat. Mereka adalah kelompok yang jujur dan bertanggung jawab yang bersikap positif di sekitar tempat latihan. Mereka ingin mencapai, melakukannya dengan baik dan saya benar-benar senang dengan skuat, ada banyak kualitas di dalamnya.
“Saya tak sabar untuk mengenal mereka lebih baik, saya hanya bisa khawatir tentang hal-hal yang bisa saya kendalikan.”
Graham Potter Soal Bermain di Liga Champions
Potter tak pernah berada di Liga Champions, baik sebagai pemain maupun pelatih. Kini dia akan memulai laga debutnya sebagai pelatih Chelsea, di Liga Champions.
“Di luar kepala saya, saya rasa saya tidak pernah melakukannya,” kata Potter ketika ditanya apakah dia sebelumnya pernah menghadiri pertandingan Liga Champions.
“Di mana pun kita memulai, itu adalah perkenalan yang luar biasa. Sehubungan dengan semua yang telah terjadi di klub sepak bola ini dengan apa yang dituntutnya, di mana mereka berada dalam hal bagaimana mereka bersaing dan apa yang ingin mereka capai. Di mana pun kami memulai, itu akan menjadi brilian. Jadi mengapa tidak mulai dari sini?”
