
Football5Star.com, Indonesia – Ada grande partita yang akan tersaji pada giornata ke-4 Serie A, akhir pekan ini. Partai besar itu akan tersaji di Stadion Allianz ketika Juventus menjamu AC Milan. Laga ini juga jadi sangat krusial bagi sang tuan rumah yang jeblok pada awal musim.
Serie A memang baru memasuki giornata ke-4, tapi hanya mengumpulkan 1 poin dari 3 laga jadi rapor buruk bagi Juventus. Terutama dalam konteks perburuan Scudetto yang musim lalu lepas ke pangkuan Inter Milan setelah 9 musim beruntun selalu diboyong oleh mereka.
Allenatore Massimiliano Allegri terang-terangan menuntut I Bianconeri bangkit. Selain meminta Giorgio Chiellini cs. segera merebut kemenangan, dia juga mematok target masuk papan atas pada akhir Oktober nanti. Artinya, mereka tak boleh terpeleset lagi dalam 6 pekan ke depan.

Tengah pekan lalu, Chiellini dkk, mampu mewujudkan target pertama Allegri. Mereka meraup kemenangan pertama musim ini dalam lawatan ke markas Malmo FF pada matchday I Liga Champions. Gol-gol dari Alex Sandro, Paulo Dybala, dan Alvaro Morata mengantar mereka menang 3-0.
Kemenangan itu jadi modal apik untuk menatap dua laga ke depan. Mereka tak boleh lagi terpeleset. Setidaknya, I Bianconeri harus meraup 4 poin karena sejak sistem 3 poin untuk kemenangan diberlakukan di Serie A pada 1994-95, sang juara setidaknya mengumpulkan 5 poin pada giornata ke-5.
Allegri Jadi Faktor Penting Juventus
Sejak 1994-95, hanya 4 kali peraih Scudetto mengumpulkan poin di bawah 10 setelah menjalani 5 giornata. Rinciannya, 2 kali meraup 9 poin, 1 kali mengoleksi 8 poin, dan 1 kali mengumpulkan 5 poin. Alhasil, bila gagal meraih 4 poin tambahan dalam 2 laga, arrivederci pada Scudetto.
Andai mampu meraup setidaknya 5 poin hingga giornata ke-5, Juventus bisa tetap berharap merebut kembali Scudetto yang musim lalu direngkuh Inter. Harapan kian besar karena kini mereka kembali ditangani Massimiliano Allegri. Inilah pelatih yang 2 kali merebut Scudetto meskipun timnya gagal memetik 10 poin pada 5 laga awal.
Allegri adalah pelatih yang secara spektakuler membawa I Bianconeri juara pada musim 2015-16 meskipun hanya meraih 5 poin dari 5 giornata awal. Sebelumnya, dia mengantar AC Milan tampil sebagai kampiun musim 2010-11 dengan bekal 8 poin dari 5 laga awal.

Pengalaman dua kali menuntaskan misi mustahil itu pula yang sepertinya jadi sebab Alegri tetap optimistis meskipun I Bianconeri terpuruk. Dia yakin Dybala cs. akan bangkit dan tetap meramaikan perburuan Scudetto musim ini. Menurut dia, kans terbuka karena di Serie A musim ini tidak ada tim super. Persaingan akan merata.
Saat ini, Milan, AS Roma, dan Napoli memang masih sempurna. Dalam 3 laga awal, ketiga klub teras itu mampu menyapu bersih poin. Namun, kekuatan ketiga klub itu tidak semenakutkan Inter pada musim lalu yang begitu digdaya dan sukar dikalahkan.
Arti Penting Kalahkan Milan
Kini, hal terpenting adalah menatap grande partita melawan AC Milan. Mengingat laga berikutnya hanya melawan Spezia, mereka memang cukup meraih 1 poin dari I Rossoneri. Namun, kemenangan tentu akan jauh lebih baik. Terutama dari sudut pandang psikologi.
Saat ini, Milan adalah satu dari tiga tim yang memetik poin penuh dari tiga laga. Selain itu, di antara tim-tim teras di Serie A musim ini, I Rossoneri bisa dikatakan yang paling ajeg. I Rossoneri adalah satu-satunya yang tak berganti pelatih, masih ditangani Stefano Pioli.

Perlu dicatat pula, Milan adalah lawan sulit bagi Juventus di kandang sendiri. Dalam satu dekade terakhir, I Bianconeri memang lebih dominan atas I Rossoneri. Dari akhir 2011, mereka hanya 1 kali kalah di kandang dari Milan. Sisanya, 13 kali menang dan 3 kali imbang.
Akan tetapi, Juventus justru tak mampu menang dalam 2 kesempatan terakhir menjamu AC Milan. Pada 2019-20, I Bianconeri hanya imbang 0-0 dengan I Rossoneri pada semifinal Coppa Italia. Adapun pada musim lalu, mereka dihajar 0-3 oleh Milan.
Menilik beberapa catatan tersebut, kemenangan atas tim asuhan Stefano Pioli tentu akan melipatgandakan kepercayaan diri Chiellini cs. untuk menatap laga-laga ke depan. Apalagi jika mereka memetik kemenangan itu dengan tampil impresif dan jauh lebih baik dari sang lawan.