Football5Star.com, Indonesia – Pemain keturunan, Jordi Amat, mengaku heran dituduh yang tidak-tidak ketika memutuskan bergabung dengan Johor Darul Takzim (JDT). Dia dengan tegas membantah memanfaatkan proses naturalisasi demi mendapatkan paspor Indonesia untuk gabung JDT.
Seperti diketahui, memang nama Jordi sempat dalam perbincangan hangat di kalangan pencinta timnas Indonesia. Hal itu setelah dia mengumumkan telah gabung JDT. Banyak yang kecewa Jordi Amat gabung raksasa Malaysia itu.

Hal itu karena pada usianya yang baru 30 tahun, dia disebut masih bisa bersaing di Eropa. Terlebih, dia disebut juga sempat dibidik klub Eropa, Panathinaikos. Ada pula yang menyebut kalau dia sengaja memanfaatkan paspor Indonesia demi gabung JDT.
“Orang-orang berbicara tanpa mengetahui. Saya memilih Johor karena saya menyukai proyeknya dan ‘bos’ – begitu mereka memanggil Tunku Ismail- meyakinkan saya. Saya tidak bisa mengatakan tidak,” ungkap Jordi Amat dikutip dari Diario AS.

“Juga, di sini (Malaysia) saya satu setengah jam dari Jakarta dan saya dapat dengan mudah melakukan perjalanan ke pertandingan internasional. Jika di Spanyol atau Belgia akan memakan waktu 24 jam untuk tiba,” sambung dia.
Jordi Amat Terkejut dengan JDT
Jordi Amat juga mengaku terkejut dengan JDT karena sosok Tunku Ismail. Jordi menyebut kalau Tunku Ismail sangat berambisi menjadikan klubnya itu raksasa, bukan cuma Malaysia, tapi Asia.

“Saya sangat terkejut. Ketika saya mengetahui bahwa saya bisa datang ke Johor saya tidak ragu sejenak, pemilik – Tunku Ismail, pangeran kesultanan Johor – adalah seorang visioner, dia ingin klub menjadi sebesar mungkin. Ini adalah hasratnya dan sebagai pribadi dia menawan. Dan saya harus mengatakan bahwa dia tidak bermain sepak bola dengan buruk,” tutup dia.