Jose Mourinho dan Rekor 100 Persen Kemenangan di Final Kancah Eropa

Football5star.com, Indonesia- Jose Mourinho kembali menembus final kompetisi Eropa. Kali ini dia membawa AS Roma mencapai final Conference League.

Di semifinal AS Roma mengalahkan Leicester City dengan agregat 2-1. Bagi Roma ini jadi final pertamanya di kancah Eropa dalam empat dekade terakhir.

Keberhasilan ini pun membawa euforia di ibu kota Italia. Para pemain, fan yang memenuhi Olimpico hanyut dalam pesta kemenangan.

Termasuk juga Jose Mourinho di dalamnya. Sesaat setelah wasit meniup peluit tanda berakhirnya laga, ia tampak menangis dan memeluk stafnya di pinggir lapangan.

Sangat lumrah The Special One merayakan keberhasilan kali ini dengan tangisan bahagia. Karena ini jadi final pertamanya di Eropa setelah lima tahun lalu.

José Mourinho in tears after reaching the Conference final. Might not be the biggest final in his career, but man does this show how much he loves the game. Imagine not loving this man. pic.twitter.com/ZNXoAGqzOq

— Xav Salazar (@XavsFutbol) May 5, 2022

Jose Mourinho Sudah Masuk 3 Final Berbeda

Terlebih lagi kesuksesan dengan I Giallorossi kali ini membuatnya mengukir sejarah. Pelatih 59 tahun jadi pelatih pertama yang sukses menembus final di tiga kompetisi berbeda Eropa.

Sebelumnya ia sudah mencapai final Liga Champions dan Liga Europa. Hebatnya lagi, semua final tersebut berhasil diakhiri dengan kemenangan.

Ini pula yang bisa membuat fan AS Roma sedikit bernapas lega jelang final Conference League di Tirana. Melawan Feyenoord, mereka akan mengandalkan magis pelatihnya.

Sebab Jose Mourinho Dia selalu sukses membawa timnya juara saat berada di final kompetisi Eropa.

Catatan 100 persen kemenangan ini dia mulai bersama FC Porto 19 tahun silam. Kala itu The Special One membawa Porto juara Piala UEFA di final pertamanya sebagai pelatih.

Setahun berselang, giliran Liga Champions dia menangkan. Juga bersama Porto, yang kemudian memunculkan nama-nama tenar seperti Deco, Ricardo Carvalho, Jose Bosingwa, dll.

Kemudian Inter Milan merasakan tangan dingin Mourinho. Musim 2009-2010, nakhoda Portugal membawa Inter ke singgasana Eropa dengan merengkuh trofi ketiga Liga Champions.

Seperti yang disebut di atas, Manchester United juga merasakan dampak instan pelatih yang sering disebut Si Mulut Besar. United dibawa mengangkat Europa League pertama dalam sejarah klub.