
Football5star.com, Indonesia – Sepak bola membuktikan diri bahwa dia adalah olahraga sejuta umat. Tidak ada yang tidak mencintai sepak bola. Baik bagi mereka yang hanya orang biasa sampai mereka yang memiliki kekuasaan tertinggi di negaranya.
Sudah menjadi rahasia umum memang jika banyak para petinggi negara mencintai sepak bola. Banyak dari mereka memang suka si kulit bundar sedari kecil. Namun, tidak sedikit pula dari mereka yang hanya memanfaatkan sepak bola untuk agenda politiknya.
Pada era perang dunia, para diktator dunia juga menyukai sepak bola. Sebut saja Joseph Stalin yang merupakan penggemar Dynamo Moskow, Jenderal Franco yang seorang Madridista, hingga Benitto Mussolini yang pecinta Bologna.
Memasuki era baru, para penguasa yang dikenal akan kediktatorannya masih banyak yang menggilai sepak bola. Football5star telah merangkum lima diktator yang ternyata penggila si kulit bundar.
- Robert Mugabe

Robert Mugabe adalah penguasa paling dikenal di benua Afrika. Tapi bukan prestasi yang membuat dia dikenal. Melainkan kepemimpinannya yang otoriter dan membuat rakyat Zimbabwe sengsara.
Mugabe sudah memimpin Zimbabwe hampir tiga dekade. Selama menjadi presiden, Mugabe hidup dalam kemewahan. Anak istrinya sering berpelesiran ke luar negeri. Di sisi lain, rakyat Zimbabwe dibiarkan kelaparan.
Situasi ekonomi kian pun kian hancur hingga mencapai puncaknya 2007 lalu. Zimbabwe mengalami hiperinflasi parah yang membuat mata uang negara tidak bernilai lagi.
Terlepas dari itu semua, Mugabe yang meninggal September tahun lalu adalah fan berat Chelsea. Dalam sebuah wawancara beberapa tahun lalu, ia pernah berujar sangat ingin menyaksikan The Blues bertanding di Stamford Bridge.
- Muammar Gaddafi

Afrika tidak hanya punya Robert Mugabe yang diktator dan memimpin negaranya dalam waktu yang lama. Ada juga Muammar Gaddafi yang merupakan mantan pemimpin Libya.
Sebelum revolusi Libya berlangsung beberapa tahun lalu, tidak ada yang menyangka jika Khadafi memimpin negaranya dengan mengorbankan banyak darah rakyatnya. Perbuatan tersebut akhirnya mengakhiri kediktatoran sang pemimpin.
Rakyat Libya melakukan pemberontakan hingga memaksa Khadafi bersembunyi di ruang bawah tanah. Dan di sana pula diketahui bahwa ia seorang penggila sepak bola. Dia diketahui sebagai fan Liverpool dan kerap menyaksikan The Reds bertanding. Ditemukan pula mug putih berlambang Liverpool dipersembunyiannya. Fakta ini terungkap saat dia ditangkap dan dibunuh oleh rakyatnya sendiri.
- Radovan Karadzic

Status buronan interpol tidak menghalangi seorang penjahat perang bernama Radovan Karadzic takut untuk menyaksikan pertandingan sepak bola. Pria Serbia adalah penggemar berat Inter Milan dan beberapa kali kedapatan menyaksikan laga Inter di Giuseppe Meazza.
Saat menyaksikan Inter bertanding, Radovan Karadzic selalu duduk di tribun VIP tanpa rasa takut ditangkap interpol. Padahal dia adalah buronan nomor satu interpol karena kejahatan perang yang ia lakukan pada etnis Bosnia selama perang Serbia-Bosnia beberapa tahun silam.
Terkait kecintaannya pada I Nerazzurri, Karadzic punya alasan yang kuat. Ia menyukai Inter karena saat itu klub kota mode dihuni dua pemain asal Serbia, Sinisa Mihajlovic dan Dejan Stankovic.
- Jorge Rafael Videla

Argentina boleh bangga bisa menjuarai Piala Dunia 1978 di negaranya. Tapi di balik pesta juara mereka, banyak yang percaya bahwa gelaran tersebut memunculkan banyak keganjilan. Mulai dari hasil pertandingan, pengaturan skor, hingga potensi suap menyuap pemain, tergambar jelas di sana.
Satu nama yang disinyalir sebagai dalang dari itu semua adalah presiden Argentina, Jorge Rafael Videla. Selama memimpin negaranya, Videla dikenal sebagai diktator berdarah dingin. Tak segan-segan ia memenjarakan atau bahkan membunuh lawan politik dan orang yang berseberangan dengan dirinya.
Ketika Albiceleste menghadapi Peru di semifinal, Jorge Videla menemui kiper Peru yang memiliki darah Argentina, Ramon Quironga. Sang presiden diyakini menyuap sang kiper untuk mengalah di semifinal.
Tidak diketahui pasti apa klub kebanggaan Videla. Namun, dalam beberapa kesempatan ia pernah berujar sebagai penggila Tim Tango. Di sisi lain, banyak pihak yang percaya bahwa kecintaannya pada timnas Argentina hanya akal-akalannya saja untuk mengharumkan namanya di panggung politik.
- Kim Jong-Un

Korea Utara boleh jadi sebagai negara tertutup di dunia. Tapi bukan berarti mereka tidak tahu apa-apa soal sepak bola. Dan pemimpin tertinggi mereka, Kim Jong-Un, ternyata juga penggila sepak bola.
Pemimpin yang tak segan-segan membunuh warga atau pejabat di negaranya itu adalah penggemar raksasa Serie A, Juventus. Fakta ini diungkapkan oleh sahabatnya yang juga politisi Italia, Antonio Razzi.