
Football5star.com, Indonesia – Tidak bisa dimungkiri jika menjadi pesepak bola akan menyita banyak waktu. Latihan setiap hari dan pertandingan ditiap pekannya sudah menjadi bukti sahih bahwa rutinitas pesepak bola bisa mengorbankan banyak hal.
Selain harus mengorbankan waktu bersama keluarga tercinta, para gladiator lapangan hijau ini juga hampir tidak mungkin untuk memikirkan pendidikannya. Hal ini bisa menjadi salah satu faktor banyaknya pemain yang tidak melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.
Kendati demikian, ternyata masih ada pemain yang tetap mementingkan pendidikan. Bahkan pengorbanan mereka dalam berlatih dan belajar di ruang kelas membuahkan hasil yang membanggakan. Yakni gelar akademik.
Football5star telah merangkum lima pemain yang tidak melupakan pendidikannya dan memiliki gelar akademik tinggi:
- Vincent Kompany

Mantan kapten Manchester City dan timnas Belgia ini mungkin bisa menjadi contoh bahwa pekerjaan sebagai pemain sepak bola bisa berjalan beriringan dengan pendidikan. Bagaimana tidak, dia ada pemilik gelar MBA dalam bidang manajemen bisnis.
Gelar Master itu didapat Vincent Kompany dari Alliance Manchester Business School pada 2017 lalu. Hebatnya lagi, gelar tersebut ia raih bukan semata-mata untuk mencari status saja. Tapi, dirinya juga ingin mengaplikasikan pendidikannya ke dunia nyata.
“Saya sekarang sudah bergelar MBA dan itu sangat penting untuk mulai berbisnis. Saya ingin menjadi pengusaha dan itu pasti akan sangat menarik,” kata pemain yang kini memperkuat klub masa kecilnya, Anderlecht.
- Giorgio Chiellini

Jalan serupa juga dilakukan kapten Juventus, Giorgio Chiellini. Ia adalah salah satu bintang lapangan hijau yang punya prestasi gemilang di bidang pendidikan. Tahun 2018 lalu ia merampungkan program masternya dalam bidang Administrasi Bisnis di Universitas Turin.
Kesuksesannya ini membuat pemain yang pernah berseragam Fiorentina mendorong pemain lain untuk tetap mementingkan pendidikan. Menurutnya, pendidikan akan sangat berguna untuk masa depan seorang pemain.
“Kita harus mendorong lebih banyak pemain sepak bola untuk belajar dan meningkatkan jumlah dengan gelar di universitas. Karena umurnya sangat panjang. Hidup akan menjadi indah setelah karier seorang pemain berakhir,” kata Chiellini kepada FIFPro.
Kendati demikian, Giorgio Chiellini sepertinya belum berpikir untuk menekuni dunia bisnis. Saat ini ia masih menjadi andalan di lini belakang Juventus dan belum berpikir untuk gantung sepatu. Apalagi selepas pensiun nanti dirinya berhasrat ingin menjadi pelatih.
- Andrey Arshavin

Nama Andrey Arshavin pertama dikenal saat perhelatan Euro 2008 lalu. Performanya bersama timnas Rusia saat itu menuai decak kagum. Dan akhirnya Arsenal berhasil menggaetnya.
Performa Arshavin bersama Arsenal pun cukup menjanjikan. Walau begitu, ia hanya bertahan selama tiga musim di London Utara. Setelah itu sang gelandang kembali ke Rusia untuk memperkuat Zenit St Petersburg.
Di balik kecepatannya di lapangan, Andrey Arshavin ternyata sangat memikirkan pendidikannya. Ia adalah lulusan Universitas St Petersburg, Rusia, di bidang teknologi pakaian. Ilmu yang didapat dari kampusnya tersebut pun ia aplikasikan dengan membangun rumah mode di Rusia.
- Simon Mignolet

Karier Simon Mignolet dalam beberapa tahun terakhir memang tidak gemilang. Sempat menjadi idola publik Liverpool pada awal kedatangannya, ia secara perlahan menunjukkan performa mengecewakan hingga kerap melakukan blunder fatal.
Pada akhirnya kiper asal Belgia dilepas Liverpool ke Club Brugge musim panas lalu. Tapi untuk urusan pendidikan, jangan pernah ragukan kiper bertinggi 193 cm tersebut. Bayangkan saja, ia sudah menyabet gelar sarjana saat dirinya masih berseragam Sunderland.
Simon Mignolet adalah sarjana hukum dan politik di Universitas Katolik Leuven, Belgia. Walau tak pernah menunjukkan kelebihannya tersebut, ia adalah salah satu lulusan terbaik dengan status Cumlaude.
- Robert Lewandowski

Penyerang Bayern Munich, Robert Lewandowski, dikenal akan kepiawaiannya menjebol jala lawan. Sejak namanya mencuat bersama Borussia Dortmund beberapa musim lalu, dirinya kini masuk ke dalam jajaran elit striker top dunia.
Dan dalam beberapa musim terakhir, Lewandowksi keluar sebagai top skorer Bundesliga. Musim ini striker asal Polandia juga masih memimpin perolehan gol terbanyak di Liga Jerman.
Terlepas dari itu semua, Lewandowski tetap mementingkan pendidikan. Dan penantian panjangnya menggapai gelar sarjana akhirnya terwujud 2017 lalu. Bayangkan saja, ia butuh waktu 10 tahun untuk lulus dari Warsaw School of Education of Sport. Walau telat, sang bomber berhasil lulus dengan status cum-laude di bidang Pendidikan Olahraga.