Kendala Pemain Muda Vietnam Pergi ke Luar Negeri

BACA JUGA

Banner Gamespool

Football5Star.com, Indonesia – Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah pemain muda Indonesia bergabung secara permanen dengan klub-klub di luar negeri. Sebut saja Asnawi Mangkualam Bahar, Egy Maulana Vikri, Witan Sulaeman, dan Bagus Kahfi. Ini sungguh berbeda dengan para pemain muda Vietnam.

Meskipun terbilang sukses di level junior ASEAN, Vietnam tak punya pemain-pemain yang membuat jejak seperti Egy cs. Nguyen Quang Hai saja baru bergabung dengan Pau FC di League 2 saat sudah berumur 25 tahun. Menurut agen Quang Hai, Nguyen Dac Van, para pemain muda Vietnam memang punya satu kendala besar.

- Advertisement -
Nguyen Quang Hai baru berkelana di Eropa saat berumur 25 tahun.
Pau FC

“Di Vietnam, banyak klub memberikan kontrak latihan kepada para pemain hingga umur 25 tahun. Klub-klub asing tak mau mengeluarkan uang untuk pemain yang masih punya kontrak 4-5 tahun, kecuali dia sekelas (Cristiano) Ronaldo atau (Lionel) Messi,” kata Nguyen Dac Van seperti dikutip Football5Star.com dari The Thao 247.

Satu-satunya skema yang memungkinkan adalah pinjaman. Itu pun klub peminjam belum tentu membeli secara permanen bila sang pemain masih terikat kontrak jangka panjang dengan klub Vietnam. Skema ini antara lain pernah dijalani Doan Van Hau di sc Heerenveen.

- Advertisement -

Contoh Pemain Muda Vietnam di Eropa

Van Hau dipinjam Heerenveen pada September 2019. Kala itu, sang bek baru berumur 20 tahun. Namun, dia gagal menjadi teladan bagus bagi para pemain muda Vietnam. Dia gagal memesona pelatih Heerenveen. Hanya semusim, dia dikembalikan ke Hanoi FC.

Dac Van yang juga menjadi agen Van Hau punya penjelasan tersendiri mengenai hal tersebut. “Ketika pergi ke luar negeri, dia tak beruntung karena terpengaruh pandemi COVID-19. Saat itu, kompetisi di Belanda harus berhenti dan mengakibatkan tim-tim kesulitan finansial,” ucap dia.

- Advertisement -
Doan Van Hau hanya jadi pemain pinjaman di sc Heerenveen.
(lc.nl

Sang agen melanjutkan, “Di samping itu, Hanoi FC juga menginginkan jasanya. Itu membuat saya tak bisa berbuat apa-apa karena Van Hau memang milik mereka. Andai bertahan di Heerenveen, nilai jual Van Hau tentu akan jauh lebih tinggi dibanding sekarang.”

Di samping itu, menurut Nguyen Dac Van, ada hal lain yang membuat Doan Van Hau gagal di Heerenveen. “Ketika dikontrak untuk bermain di Belanda, dia harus kembali karena tenaganya dibutuhkan untuk main di SEA Games. Itu kerugian besar bagi dia (dalam upaya meretas karier di Eropa),” kata Dac Van lagi.

- Advertisement -

More From Author

- Advertisement -

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img