Football5star.com, Indonesia – Kepindahan bek Éder Militão dari Porto ke Real Madrid pada 2019 menjadi bahak penyelidikan petugas kejaksaan Portugal. Pihak jaksa penuntut umum menduga terjadi pelanggaran hukum terkait kepindahan Militao.
Dikutip Football5star.com dari Marca, Jumat (16/7/2021), pihak jaksa penuntut umum Portugal menyelidiki soal nilai komisi sebesar 9,72 juta euro yang menjadi bagian dari kepindahan Militao ke Real Madrid dengan transfer sebesar 50 juta euro pada 2019.
Porto membeli 90 persen hak Militao dari Sao Paolo sebesar 8,5 juta euro pada 2018. Setahun kemudian, Real Madrid membeli 100 persen hak bek berusia 23 tahun tersebut. Artinya Porto mendapat keuntungan mencapai 38,16 juta euro.
Menurut surat kabar Portugal, Publico, 20 persen dari keuntungan Porto ditujukan kepada dua agen yang tengah diselidiki pihak kejaksaan. Dua orang agen itu ialah Giuliano Bertolucci dan Bruno Macedo yang merupakan rekan dari salah satu empat orang yang ditangkap polisi di kasus presiden Benfica, Luis Filipe Vieira.
Tidak hanya dua agen itu, pihak kejaksaan Portugal juga menyelidiki sosok lain bernama Pedro Pinho. Ia adalah seorang penguasaha yang dekat dengan presiden Porto, Nuno Pinto da Costa.
Lantas mengapa uang komisi itu disediliki? Menurut laporan anonim yang diterima oleh pihak kejaksaan, uang tersebut diklaim digunakan sejumlah pihak terkait untuk menyogok pemain dan wasit di Liga Portugal.
Hingga hari ini, kubu Real Madrid belum memberikan keterangan terhadap kasus ini. Sejak pindah dari Porto pada 2019, Éder Militão telah bermain sebanyak 29 kali untuk Real Madrid dan mencatatkan 1 gol.
