Football5Star.com, Indonesia – Klub Liga 1 akan dihukum berat bila suporternya melakukan tindak rasialisme baik di stadion atau media sosial (medsos). PT Liga Indonesia Baru (LIB) menyebut kalau pihaknya telah berkomunikasi dengan Komite Disiplin PSSI terkait hal ini belajar dari kasus sebelumnya.
Seperti diketahui, setelah pertandingan pembuka antara Persija Jakarta vs PSM Makassar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), 3 Juli lalu, memang terjadi rasialisme di media sosial. Tindakan tak terpuji itu menimpa PSM Makassar yakni Yuran Fernandez, Yance Sayuri, dan Erwin Gutawa.

Tentu ini menjadi pelajaran berharga. Dirut PT LIB, Ferry Paulus menyebutkan klub Liga 1 bisa kena imbasnya bila ada suporter yang bertindak rasialisme, bahkan di media sosial. Ini sebagai pelajaran bagi klub Liga 1 lainnya.
“Jika ada yang melakukan tindakan itu, maka akan kami bawa ke Komite Disiplin PSSI. Di dalam itu tertuang hukuman-hukuman bukan hanya yang bernyanyi saja, tetapi juga poster-poster di sosial media, ataupun bentuk-bentuk spanduk di dalam stadion yang menyatakan ujaran kebencian,” kata Ferry Paulus.
Kelakuan Suporter Berimbas kepada Klub Liga 1
Ferry jua menuturkan, segala kelakuan suporter di media sosial yang bisa mengundang ujaran kebencian tentu bisa berimbas kepada klubnya di Liga 1.

“Di dalam ujaran kebencian itu bukan hanya diucapkan tetapi juga terjadi di sosial media. Ini kami akan lihat dahulu postingan ujaran kebenciannya seperti apa. Kalau ini terus berkembang dan tidak ada sanksi pasti tidak ada efek jera juga. Kami juga harus benar-benar melakukan investigasi apakah benar ini dia suporter tim ini atau suporter abu-abu, sebab ini juga akan berpengaruh ke klubnya nanti. Kami akui ini akan sulit tapi kami harus lakukan,” tutup dia.