Football5star.com Indonesia – Arema FC mengumumkan akan memensiunkan nomor punggung 1 sebagai bentuk penghormatan terhadap Kurnia Meiga. Artinya, Meiga akan menjadi pemilik abadi nomor punggung 1 lantaran tak akan dikenakan lagi oleh pemain lain.
Pengumuman itu disampaikan dalam acara peluncuran tim dan jersi Arema menyambut Liga 1 2022-23 di Stadion Gajayana, Kota Malang, Rabu (21/7/2022). Mulai musim ini, Singo Edan tak akan lagi menyediakan nomor punggung 1 untuk para pemainnya.
Arema secara khusus membuat prosesi untuk menyimpan nomor punggung tersebut. Setelah memperlihatkan jersi baru, manajer Arema, Ali Rifki, dan kiper Adilson Maringa, naik ke panggung.
Maringa diminta untuk melepas jaket dan membelakangi penonton. Kiper asal Brasil itu mengenakan nomor punggung 1 dengan nama Meiga.
“Sebetulnya, kami undang Meiga untuk hadir. Tapi karena sedang berobat, dia meminta maaf kepada Aremania belum bisa hadir. Jersi nomor 1 dipensiunkan sebagai bentuk kecintaan Aremania dan Arema kepada Meiga,” ucap Ali Rifki, seperti dikutip Football5star.
Sebelum Kurnia Meiga, Arema FC Juga Abadikan Nomor 47 Milik Achmad Kurniawan
Kurnia Meiga memang sudah dianggap sebagai salah satu legenda hidup Arema. Akibat penyakit pembengkakan kelenjar di mata, mantan kiper timnas Indonesia itu tak lagi aktif di lapangan hijau sejak 2017.
Memang, Meiga sempat mewariskan nomor punggung 1 kepada Utam Rusdiana pada musim 2020. Namun, waktu itu, kompetisi berhenti karena pandemi Covid-19. Utam lalu hengkang dari Arema, dan nomor 1 tak lagi bertuan.
Meski tak hadir dalam acara tersebut, Meiga tetap muncul dalam sebuah video. “Jiwa jawara saya hanya untuk Arema FC. Terima kasih kepada manajemen yang menjadikan nomor punggung 1 hanya untuk saya. Saya mendoakan Arema FC jadi juara liga tahun ini,” kata dia.
Menariknya, sebelumnya Singo Edan juga sudah memensiunkan nomor punggung 47 peninggalan kakak kandung Meiga, Achmad Kurniawan. Pria yang akrab dijuluki AK47 itu mengalami kolaps di lapangan karena dugaan mengalami serangan jantung dan gula darah tinggi pada 29 Desember 2016.
AK sempat membaik setelah menjalani perawatan di RS Saiful Anwar, Kota Malang. Tapi kemudian kondisi AK terus menurun sampai meninggal pada 10 Januari 2017. Manajemen Arema FC lantas memensiunkan nomor 47 setelahnya.
