Kedatangan Jose Mourinho di Manchester United musim ini serta pemain-pemain bintang diyakini sudah bikin para lawan kembali takut dengan ‘Setan Merah’.
Setelah terakhir kali menjuarai Liga Inggris pada musim 2012-2013 yang juga jadi musim pamungkas Sir Alex Ferguson di klub tersebut, prestasi MU menurun drastis.
Diawali dengan finis posisi ketujuh di musim berikutnya, MU sempat bangkit kala kembali ke Liga Champions di tahun pertama Louis van Gaal. Namun, Van Gaal harus terdepak musim lalu karena MU gagal lolos ke Liga Champions meski berhasil menjuarai Piala FA.
Tak mau gagal lagi di musim 2016-2017, MU bergerak cepat dengan mendapatkan tanda tangan Jose Mourinho. Setelah menggaet Mourinho, MU juga mendatangkan empat pemain top yakni Eric Bailly, Zlatan Ibrahimovic, Henrikh Mkhitaryan, dan Paul Pogba.
Pogba bahkan didatangkan dengan memecahkan rekor transfer dunia sebesar 89 juta poundsterling.
Performa MU sejauh ini juga memuaskan dengan mencatatkan tiga kemenangan beruntun termasuk mengalahkan Leicester City di Community Shield. Ibrahimovic bakal langsung pamer ketajaman dengan empat golnya sejauh ini.
Hal inilah yang disebut bakal membuat MU kembali ditakuti lawan-lawannya dan akan jadi faktor utama dalam persaingan di jalur juara Liga Inggris.
“Perubahan terbesar buat mereka, selain pemain yang telah dibeli, adalah pergeseran mentalitas,” ucap mantan bek MU, Rio Ferdinand, seperti dikutip talkSPORT.
“Selama dua tahun terakhir di bawah Van Gaal ada atmosfer negatif, bukan cuma pada tim saja melainkan juga di stadion. Saya pikir itu sudah berubah dengan kehadiran Mourinho dan salah satu tantangan terbesarnya adalah mengubah mentalitas pemain, mulai dari mengoper bola ke samping dan bermain dengan gaya jadi sebuah tim yang dominan secara fisik dan taktik di penjuru lapangan. Musim ini itu merupakan perubahan yang besar buat mereka,” sambungnya.
Sepertinya tim-tim (lawan) di terowongan kini tengak-tengok ke sekelilingnya dan bergumam, ‘Oh, itu Zlatan (Ibrahimovic), oh itu (Paul) Pogba’ dan begitulah. Kadangkala Anda jadi ‘memenangi’ pertandingan di terowongan. Tapi tentu saja mereka masih harus bermain di atas lapangan dan memberi pembuktian. Mereka telah melakukannya, termasuk di Community Shield. Semakin mereka terus melaju dan menang, rasa ngeri dan gentar di hati lawan akan terus tumbuh.” tutupnya.