Football5Star.com, Indonesia – Penyerang Manchester United, Marcus Rashford sakit hati melihat Manchester City bisa meraih treble musim lalu. Menurut Rashford, United bisa saja melakukannya, namun yang membedakannya adalah City punya konsistensi.
City berhasil menyamai prestasi treble Man United di tahun 1999 setelah berhasil menjadi juara Premier League, Piala, FA, dan Liga Champions musim lalu.
Rashford mengatakan bahwa kunci kesuksesan City adalah konsistensi, dan itu yang harus United tiru musim ini.

“Ini bukan momen yang bagus untuk fans United, tapi dengarkan, mereka tim yang bagus, pujian untuk mereka. Mereka pantas memenangkan final Liga Champions dan mereka mengalahkan kami di final Piala FA,” kata Rashford seperti dikutip Football5Star.com dari Mirror.
“Mereka adalah tim yang bagus dan jika Anda membiarkan mereka berada di posisi itu, mereka akan memenangkan trofi. Saya pikir konsistensi adalah kuncinya.
“Kami telah menunjukkan dalam pertandingan satu kali kami dapat mengalahkan mereka dan mereka telah menunjukkan bahwa mereka dapat mengalahkan kami. Konsistensilah yang membedakan mereka. Saya pikir poin rata-rata untuk memenangkan liga saat ini adalah 96.
“Ini perbedaan besar dengan apa yang terjadi beberapa tahun lalu, ketika 86 hingga 90 poin berpotensi membuat Anda memenangkan liga. Mereka telah menunjukkan tingkat konsistensi yang baru dan terserah kepada kami semua untuk mencoba dan menutup celah itu.”
Marcus Rashford Optimistis Musim Ini

Dua musim yang lalu, United memiliki selisih 35 poin dari City, sementara musim lalu saat Erik ten Hag datang, jarak itu terpangkas menjadi 14 poin. Rashford optimistis selisih itu bisa terus dipangkas.
“Ini akan menarik. Kami tahu kami adalah tim yang kuat dan sebagai pemain Anda tetap ambisius, jadi Anda akan mencoba dan memenangkan setiap pertandingan dan memenangkan liga, pasti ada tujuan itu,” ujar Rashford.
“Kami ingin menyingkirkan kesalahan kecil yang membuat kami kehilangan poin, Anda melihat selisih 15 poin ke puncak klasemen. Kami dapat dengan mudah memilih lima pertandingan di mana kami kehilangan tiga poin, ini tentang memperbaiki kesalahan itu.”