Football5Star.com, Indonesia – Paris Saint-Germain tersisih pada babak 16 besar Coupe de France 2022-23. Kamis (9/2/2023) dini hari WIB, Marquinhos cs. takluk 1-2 di kandang Olympique Marseille. Les Parisiens bisa saja kalah lebih telak andai Gianluigi Donnarumma tak tampil cemerlang di bawah mistar gawang.
Kekalahan dari Marseille terasa sangat pahit bagi Marquinhos. Pasalnya, L’OM adalah musuh besar PSG. Kalah dari musuh besar selalu jadi tamparan keras bagi siapa pun. Sudah begitu, Les Parisiens memang tampil tak terorganisasi baik dalam laga di Stade Velodrome itu.

“Kekalahan ini sangatlah menyakitkan. Pasalnya, ini adalah laga Coupe de France menghadapi musuh besar kami,” kata bek asal Brasil itu selepas laga seperti dikutip Football5Star.com dari Le Figaro. “Kami ingin pulang ke Paris dengan kemenangan dan lolos ke babak berikutnya. Kini, kami harus tutup mulut dan bekerja.”
Kegagalan melewati adangan Marseille membuat PSG mengulangi jejak musim lalu. Ketika itu pun langkah mereka terhenti di babak 16 besar karena kalah adu penalti dari OGC Nice. Ini sangat mengecewakan karena sebelumnya, mereka selalu masuk final pada 7 musim beruntun dan 6 kali di antaranya jadi juara.
Kritik Marquinhos
Marquinhos tahu persis kesulitan yang dihadapi PSG saat menghadapi Marseille. Dia berharap mereka bisa memetik pelajaran tersebut dan tak mengulangi lagi pada pertandingan berikutnya. Kekalahan di Stade Velodrome menunjukkan mereka belum kembali pada performa terbaik.
“Apa yang hilang? Kami tahu mereka sangat baik dalam melakukan tekanan dan kami tak mampu mengatasinya. Lalu, kami juga membuat beberapa kesalahan yang berujung gol. Kami perlu lebih terorganisasi lagi,” ujar bek berumur 28 tahun itu. “Kami tahu harus memperbaiki penampilan dan harus terus bekerja keras.”

Kritik dan peringatan mantan pemain AS Roma itu sangat beralasan. Bukan apa-apa, laga lawan Marseille di Coupe de France adalah awal periode berat bagi Les Parisiens. Selepas ini, mereka secara berturut-turut akan menghadapi AS Monaco, Bayern Munich, Lille OSC, dan kembali bertandang ke markas L’OM.
Rentetan laga berat itu akan jadi ujian tersendiri bagi Lionel Messi dkk. Di bawah asuhan Christophe Galtier, mereka tidak menunjukkan konsistensi performa. Faktanya, sejak pergantian tahun, mereka sudah menelan 3 kekalahan dan 1 kali imbang dalam 9 laga. Lalu, mereka pun tak clean sheet pada 4 laga terakhir.