
Football5Star.com, Indonesia – Maurizio Sarri boleh-boleh saja tak panik menyikapi kekalahan 2-4 yang diderita Juventus dari AC Milan. Namun, dia tak dapat mengabaikan satu hal, yakni penalti yang didapatkan I Rossoneri dan dieksekusi dengan baik oleh Zlatan Ibrahimovic.
Itu adalah penalti ke-10 yang diderita Juventus pada musim ini. Mereka saat ini berada di posisi kedua bersama Brescia dan Parma. Tim asuhan Maurizio Sarri hanya lebih baik dari Lecce yang hingga saat ini sudah 12 kali dihukum penalti oleh wasit.
Jumlah tersebut di luar kebiasaan I Bianconeri. Berdasarkan laporan La Gazzetta dello Sport, dalam sepuluh musim sebelumnya, I Bianconeri paling tinggi hanya menderita 5 penalti dalam semusim.

Musim terburuk Juventus adalah pada 2012-13 dan 2014-15. Saat itulah mereka menderita lima penalti. Adapun musim terbaik adalah pada 2016-17. Ketika itu, tim asuhan Massimiliano Allegri hanya menderita satu penalti sepanjang musim.
Bagaimana dengan musim 2018-19? Sepanjang musim itu, Juventus ternyata hanya menderita empat penalti. Dari jumlah itu, hanya dua yang berbuah gol. Jumlah tersebut sangat kontras dengan musim ini di bawah asuhan Sarri karena lawan mampu mencetak 7 dari 10 penalti ke gawang I Bianconeri.
Perubahan kebiasaan ini jadi tanggung jawab Sarri. Bagaimanapun, dia menerapkan pendekatan berbeda dari Massimiliano Allegri yang jelas-jelas menomorsatukan pertahanan. Tak ayal, Sarri pun harus memperbaiki hal ini pada sisa musim kompetisi.
Gara-Gara Tangan De Ligt dan Bonucci
Meskipun demikian, Sarri bukanlah sosok tunggal yang harus dipersalahkan atas peningkatan jumlah penalti yang diderita Juventus musim ini. Faktanya, saat menangani Napoli, jumlah penalti yang diderita timnya tidaklah banyak.
Tengok saja statistik dua musim terakhir Sarri di Napoli. I Partenopei selalu jadi salah satu tim yang paling jarang menderita penalti. Pada 2016-17, hanya 4 kali mereka dihukum penalti. Musim berikutnya malah lebih hebat, hanya 2 kali. Itu menempatkan mereka bersama Inter Milan sebagai tim yang paling jarang dikenai penalti oleh wasit.
Jika diperhatikan, ada keteledoran luar biasa yang dilakukan Juventus di pertahanan. Sebanyak 7 dari 10 penalti didapatkan lawan karena ada pemain I Bianconeri yang melakukan handball di wilayah terlarang. Dari jumlah itu, lima dilakukan duo bek tengah, Matthijs de Ligt dan Leonardo Bonucci.
Sangat mungkin itu tak terlepas dari proses adaptasi De Ligt dengan sepak bola Italia yang belum sempurna. Dia juga sepertinya belum menemukan chemistry yang baik dengan Bonucci. Patut dicatat, beberapa kali ada handball dari pemain ini yang tak dihukum oleh wasit dan menimbulkan kontroversi.
[better-ads type=’banner’ banner=’156432′ ]