
Football5Star.com, Indonesia – Mikel Arteta, manajer Arsenal, membantah anggapan telah berlaku otoriter terkait sanksi yang dijatuhkan kepada Pierre-Emerick Aubameyang. Dia menegaskan, pencopotan ban kapten dan penyingkiran dari tim adalah hukuman setimpal atas tindakan indisipliner sang striker.
Arteta dibuat sangat jengkel oleh Aubameyang. Sebulan silam, sang penyerang melakukan perjalanan tanpa izin. Begitu tiba kembali di London, dia malah telat bergabung dalam latihan yang digelar sang manajer. Alhasil, hukuman pun dijatuhkan.

Hingga saat ini, Arteta masih belum berubah pikiran. Eks asisten Pep Guardiola itu masih enggan mengikutkan Aubameyang dalam sesi latihan. Namun, dia membantah telah berlaku bak diktator. “Saya pastikan tidak begitu. Saya tidak menunjukkan otoritas dengan berlaku seperti diktator atau kejam,” urai dia seperti dikutip Football5Star.com dari London Evening Standard.
Akibat hukuman yang dijatuhkan sang manajer, Aubameyang kini hanya berlatih sendirian. Dia harus melakukan hal tersebut demi menjaga kondisi tubuhnya agar tetap prima. Bukan apa-apa, eks pemain Borussia Dortmund itu akan membela timnas Gabon di Piala Afrika.
Mikel Arteta Hanya Inginkan Dua Hal
Mikel Arteta tak bisa menolerensi pelanggaran yang dilakukan Pierre-Emerick Aubameyang karena sudah keterlaluan dan tak mengindahkan dua hal yang menjadi prinsip dasarnya. Kedua prinsip itu adalah respek dan komitmen. Bagi pria berumur 39 tahun tersebut, kedua hal itu jadi pegangan utama.
“Saya hanya meminta respek dan komitmen. Itu saja. Jika tak meminta itu pada tingkat ini, saya harus mengepak koper dan pergi ke tempat lain. Soalnya, itu adalah hal minimum yang bisa Anda minta,” kata Arteta. “Saya mengharapkan itu dari semua orang yang bekerja di klub. Termasuk saya sendiri.”

Dalam pandangan Arteta, Aubameyang telah mengabaikan dua prinsip itu. Padahal, itu sangat penting dan mendasar pada pekerjaan apa pun. “Untuk sukses, Anda harus punya hasrat dan benar-benar ingin membela klub ini. Itu standar minimum yang harus Anda bawa,” ucap dia lagi.
Bagi Mikel Arteta, permintaannya sederhana saja dan tidak macam-macam. Untuk itu, dia tak mau dinilai otoriter atau sebagai diktator di Arsenal. Dia hanya meminta semua orang menunjukkan komitmen tinggi setiap hari. Sangat wajar bila seorang pemain dihukum karena tak mampu menunjukkan hal tersebut.