Football5Star.com, Indonesia – 8 Desember 1985, menjadi salah satu hari yang sangat bersejarah bagi raksasa Italia, Juventus. Saat itu, mereka melengkapi koleksi lemari pialanya usai jadi juara Piala Kontinental di Tokyo, Jepang setelah menundukkan Argentinos Juniors.
Bermain di depan 62 ribu penonton di Stadion Nasional Tokyo, Argentinos Juniors sukses membuka skor terlebih dahulu. Strikernya, Carlos Ereros membuka skor dengan bola cungkir yang bikin kiper Juventus, Stefano Tacconi tak berdaya pada menit ke-55.
Kedua tim kemudian bertukar sepasang gol yang dianulir sebelum Michel Platini membawa Juve menyamakan kedudukan melalui tendangan penalti pada menit ke-63. Bahkan, usai gol itu, Bianconeri kembali mencetak gol.
Platini sukses mencetak gol lagi melalui gerakan brilian, mengangkat bola melewati pemain bertahan dengan kaki kanannya. Dia kemudian menembakkan bola dengan kaki kirinya, tetapi wasit menganulir gol itu karena pemain Juventus lainnya berada dalam posisi offside.
Sebaliknya, Argentinos justru kembali memimpin pada menit ke-75 ketika José Antonio Castro mencetak gol dari sudut sempit ke sisi jauh gawang. Tidak mau kalah, penyerang Juve, Michael Laudrup mencetak gol membalas tuntas tujuh menit kemudian.
Laga pun bertahan 2-2, pertandingan berlanjut ke adu penalti. Setelah gagal dari Laudrup dan dua dari pemain Argentinos, Platini mengonversi tendangan terakhir untuk memberi Juventus trofi. Platini saat itu didaulat jadi Man of the Match.
Rekor Juventus
Keberhasilan ini jelas menjadi sejarah bagi Juventus. Ini menandai koleksi trofi lengkap untuk tim dari Turin tersebut yang telah memenangkan semua kompetisi domestik dan Eropa yang tersedia.
Juventus jua menjadi klub pertama di dunia yang memenangkan setidaknya satu kali semua trofi resmi UEFA. Tak cuma itu, Scirea dan Cabrini menjadi pemain pertama yang memenangkan semua kompetisi klub UEFA pada saat itu.
Hal yang sama berlaku untuk Trapattoni, satu-satunya pelatih, hingga saat ini, yang meraih kemenangan sebanyak itu. Saat itu, Juve memang memiliki sejumlah pemain legendaris. Sebut saja, Tacconi, Favero, Cabrini, Bonini, Brio, Scirea, Mauro, Manfredonia, Serena, Platini dan Laudrup.
