Football5star.com, Indonesia – Bukan perkara mudah untuk sebuah negara menjadi anggota FIFA. Apalagi jika negara terkait baru saja merdeka atau terlibat konflik.
Sudah cukup banyak negara-negara di dunia yang dibuat bersabar oleh FIFA untuk bisa menjadi anggotanya. Dalam beberapa tahun terakhir saja negara-negara baru seperti Gibraltar maupun Kosovo harus menunggu selama beberapa tahun sebelum diakui FIFA dan bisa ikut kompetisi resmi.
Situasi yang sedikit berbeda pernah dialami Israel. Di FIFA, negara Timur Tengah ini bukanlah anggota baru. Mereka sudah menjadi bagian induk sepak bola dunia sejak 1920.
Akan tetapi ketika itu federasi mereka masih berada di bawah naungan Palestina. Dan saat sekutu Amerika Serikat ini menyatakan kemerdekaannya 1948 silam, mereka pun membentuk federasi baru dan tim nasional baru.
Sudah menjadi anggota FIFA saat masih berada di bawah naungan Palestina, Israel tidak menemui jalan terjal ketika mnegajukan diri sebagai anggota atas namanya sendiri. Mereka hanya butuh waktu beberapa bulan saja untuk langsung menjadi bagian dari induk sepak bola dunia itu.
Untuk merayakan status baru ini, mereka langsung menandainya dengan menghelat pertandingan persahabatan. Dan tentu saja negara yang jadi lawan tandingnya adalah sang sahabat, Amerika Serikat.
Gol Bersejarah Shmulik Ben-Dror
Momen bersejarah ini pun terjadi pada 26 September 1948. Kendati hanya bertajuk laga persahabatan, ada 50 ribu pasang mata yang memadati stadion Giants, New York.
Laga tersebut memang menarik perhatian warga Amerika Serikat keturunan Yahudi. Mereka tidak ingin melewati hari bersejarah untuk sepak bola negara leluhurnya.
Sebagai negara baru di sepak bola, Israel tidak bisa berbuat banyak pada laga debutnya itu. Mereka kalah 1-3. Walau begitu, tetap saja laga tersebut menjadi sejarah baru. Terlebih lagi bagi Shmulik Ben-Dror yang jadi pencetak gol pertama Israel dalam sejarah sepak bola internasional.
Sampai saat ini timnas Israel memang belum bisa berbicara banyak di ajang resmi. Mereka baru sekali tampil di Piala Dunia. Momen itu terjadi pada 1970 silam. Sedangkan di Piala Eropa, tidak sekali pun peringkat 93 FIFA menembus putaran final.
