Football5Star.com, Indonesia – Noussair Mazraoui, bek Bayern Munich asal Maroko, diam-diam telah bertemu dengan perwakilan komunitas Yahudi di Munich dan Oberbayern. Menurut laporan Frankfurter Allgemeine Zeitung, pertemuan itu berlangsung pada Kamis pekan lalu.
Hal yang menarik, pertemuan itu justru digagas oleh Mazraoui. Pada pertemuan itu, dia ditemani Presiden Bayern Munich, Jan-Christian Dreesen. Sementara itu, komunitas Yahudi diwakili dua petingginya, Charlotte Knobloch dan Peter Guttmann.
Sudah bisa diterka, pertemuan itu diadakan untuk membahas unggahan Mazraoui yang mendukung Palestina dalam konflik di Jalur Gaza. Pemain asal Maroko itu jadi dituding mendukung Hamas yang oleh pihak Barat dicap sebagai teroris.

Seperti dilaporkan FAZ, manajemen Bayern mengonfirmasi adanya pertemuan tersebut. Juru bicara Die Roten menyebut pembicaraan berlangsung baik. Namun, dia tak mau merinci pokok-pokok pembicaraan ataupun kesepakatan yang tercapai di sana.
Komunitas Yahudi di Munich dan Oberbayern sangat marah oleh ungahan Noussair Mazraoui yang pro-Palestina. Mereka melontarkan kritik keras dan meminta sang pemain dipecat oleh Bayern Munich yang pada zaman NAZI dicap sebagai klub Yahudi.
Tuntutan Hukum untuk Noussair Mazraoui
Mereka kian meradang ketika manajemen Bayern tak menjatuhkan sanksi apa pun bagi eks pemain AFC Ajax tersebut. Sementara itu, dalam sebuah poling online, sebagian besar fan Bayern tak mempermasalahkan unggahan Mazraoui.
Pertemuan dengan dua petinggi Yahudi di Munich diharapkan bisa meredam kecaman. Namun, faktanya, Mazraoui masih terus jadi sasaran tembak. Politikus Voker Beck sudah membuat laporan kepada pihak kepolisian dan kejaksaan. Dia menilai sang pemain mendukung kejahatan yang dilakukan Hamas.

“Pernyataan ‘bantulah saudara-saudara kita yang tertindas di Palestina agar mereka bisa meraih kemenangan’ yang disampaikan setelah pembantaian 7 Oktober hanya dapat dipahami sebagai persetujuan atas tindakan Hamas,” ujar Beck seperti dikutip Football5Star.com dari Bild.
Pria yang juga menjabat Presiden Asosiasi Jerman-Israel itu lebih lanjut mengungkapkan, “Mendukung kejahatan terhadap kemanusiaan adalah pelanggaran yang dapat dihukum. Asalan lisan Mazraoui tidak bisa diterima begitu saja. Bayern tengah mengambil tindakan buruk. Saya berharap pengadilan akan membuat para pemimpin klub itu sadar akan dimensi dari proses ini.”
“Pernyataan ‘bantulah saudara-saudara kita yang tertindas di Palestina agar mereka bisa meraih kemenangan’ yang diucapkan pasca pembantaian 7 Oktober hanya dapat dipahami sebagai persetujuan atas tindakan Hamas,” kata Beck pada Rabu (1/11/2023), dilansir dari Bild.