
Football5Star.com, Indonesia – Kabar duka kembali terjadi di dunia sepak bola. Setelah sebelumnya kita kehilangan Diego Maradona dan Papa Bouba Diop, sekarang pemain legendaris Italia, Paolo Rossi, dinyatakan meninggal dunia pada usia 64 tahun.
Berita duka ini diberitakan pertama kali oleh presenter RAI Sports, Enrico Varriale. Rossi sendiri merupakan pundit RAI dalam beberapa tahun terakhir. Kabar duka ini juga sudah dikonfirmasi oleh istrinya Federica Cappeletti.
“Berita yang sangat menyedihkan: Paolo Rossi telah meninggalkan kami. Pablito yang tak terlupakan, yang membuat kami semua jatuh cinta pada musim panas 1982 itu dan yang merupakan rekan kerja yang berharga dan kompeten di RAI selama beberapa tahun terakhir. RIP Paolo,” tulis Varriale seperti dilansir Football5Star.com dari Football Italia.

Perjalanan Karier
Salah satu pemain terbaik Italia sepanjang sejarah. Paolo Rossi memulai kariernya bersama Juventus pada 1972 saat dimainkan di Coppa Italia. Tapi Rossi selalu cedera sampai-sampai dia harus menjalani operasi lutut tiga kali. Dia baru debut di Serie A pada 1975 saat dipinjamkan ke Como.
Tapi kariernya melejit saat dia pindah ke Vicenza pada 1976, dimana dia membawa Vicenza promosi ke Serie A. Dia menjadi permain pertama yang bisa menjadi top skorer di Serie B dan Serie A dalam dua musim beruntun. Karena hal itu, pelatih Enzo Bearzot memanggilnya ke Piala Dunia 1978.

Rossi sempat dilarang bermain tiga tahun (dan lalu dikurangi menjadi 2 tahun) saat dia memperkuat Perugia karena terlibat skandal Totonero pada 1980, skandal yang membuat AC Milan terdegradasi ke Serie B. Saat terkena sanksi, Juventus kembali membelinya.
Pada tahun 1982, Rossi dipanggil ke timnas Italia untuk Piala Dunia tepat setelah sanksinya berakhir (Rossi sempat bermain tiga laga di akhir musim 1981-82) dan keputusan pelatih Enzo Bearzot itu dikritik banya pihak.
Tapi Rossi menjadi pahlawan setelah mencetak total 6 gol termasuk hat-trick ke gawang Brasil dan membawa Italia menjadi juara untuk ke-3 kalinya. Dia juga mendapatkan Golden Boot dan Golden Ball Piala Dunia karena performanya itu, dan juga penghargaan individu paling prestisius, Ballon d’Or.
Setelah Piala Dunia dia sukses membawa Juventus menjadi juara European Cup untuk pertama kalinya pada 1985 sebelum menghabiskan dua musim terakhirnya bersama AC Milan dan Hellas Verona. Paolo Rossi pensiun pada 1987.
[better-ads type=’banner’ banner=’156437′ ]