Football5star.com, Indonesia – Pemain berdarah Jawa menghiasi skuat sementara timnas Belanda U-21 yang dipersiapkan untuk mengikuti ajang EURO U-21 pada Juni 2023. Ialah Neraysho Kasanwirjo dari FC Groningen, pemain berdarah Jawa di skuat sementara Timnas Belanda U-21.
Dikutip Football5star.com dari laman resmi Federasi Sepak Bola Belanda, KNVB, Sabtu (14/8/2021), pemain berdarah Jawa itu masuk diantara 32 pemain yang dipanggil pelatih Erwin van de Looi.

“Saya sangat menantikan untuk membentuk tim yang baik dengan generasi baru ini yang dapat bersaing di level tertinggi,” ucap Erwin van de Looi.
Nantinya dari 32 pemain yang dipanggil ini akan dipilih hanya 23 yang akan membela tim U-21 Belanda. Mereka akan melakoni laga pertama babak kualifikasi EURO 2021 pada September mendatang.

Pada partai pertama, tim U-21 Belanda akan berhadapan dengan Moldova pada 7 September. Dilanjutkan melawan Swiss, Bulgaria, Wales dan Gilbraltar. Daftar final 23 pemain yang akan membela tim U-21 Belanda akan diumumkan pada 27 Agustus 2021.
Selain pemain berdarah Jawa, Neraysho Kasanwirjo di skuat sementara Timnas Belanda U-21 juga terdapat pemain yang menolak memenuhi panggilan timnas Indonesia, Jayden Oosterwolde serta anak dari mantan striker Belanda, Pierre van Hooijdonk, Sydney van Hooijdonk.
Pemain berdarah Jawa, Neraysho Kasanwirjo dan Asal Usulnya
Neraysho Kasanwirjo adalah pemain berposisi sebagai bek tengah yang pada mnusim ini baru bergabung ke klub FC Groningen. Ia ditransfer dari klub Ajax.
Dari namanya, pemain berusia 19 tahun ini memang sangat identik dengan suku Jawa. Namun, Neraysho memiliki darah Jawa Suriname. Kabarnya, nama depan Neraysho Kasanwirjo juga merupakan adaptasi dari bahasa Jawa.

Sejak 2019, nama pemain ini menyita perhatian publik Indonesia. Namanya yang identik dengan suku Jawa membuat akun sosial media miliknya banyak dikomentari oleh netizen asal Indonesia.
Pemain yang akrab disapa Nana tersebut sempat mengaku bahwa dirinya acapkali dipanggil Sergio Ramos oleh rekan-rekannya. Meski diriya mengaku sangat mengagumi bek Juventus, Matthijs de Ligt.
“Orang-orang di tim terkadang memanggil saya Sergio Ramos. Tapi saya sangat memperhatikan Matthijs de Ligt. Matthijs adalah bek yang baik dan kokoh. Dia adalah pemimpin sejati dan saya pikir saya bisa belajar sesuatu dari itu,” ucap pemain berdarah Jawa tersebut.