Presiden Rwanda Marah-marah di Twitter karena Arsenal Kalah

BACA JUGA

Football5Star.com, Indonesia – Kekalahan Arsenal melawan Brentford di pekan pertama Premier League membuat para fans mengungkapkan kemarahannya di media sosial. Salah satu fans Arsenal itu adalah seorang Presiden, Presiden Rwanda, Paul Kagame.

Arsenal menjalani pramusim yang buruk dengan mencatatkan 3 kekalahan dan 1 imbang dari 4 laga. Dan nampaknya performa pramusim itu dibawa sampai Premier League.

- Advertisement -
Presiden Rwanda Marah-marah di Twitter karena Arsenal Kalah
Goal

The Gunners dikalahkan oleh Brentford dengan skor 2-0, (14/8/21). Bukan hanya kalah secara skor, pasukan Mikel Arteta juga kalah secara permainan walaupun bisa mencatatkan 22 tendangan, tapi hanya 4 yang tepat sasaran.

Brentford sendiri merupakan tim promosi yang tak pernah bermain di divisi teratas Inggris sejak 74 tahun yang lalu. Wajar saja kekalahan ini membuat para fans kesal dengan tagar ArtetaOut menjadi trending topik di Twitter.

- Advertisement -

Presiden Rwanda: Fans Tak Pantas Mendapatkan Ini

Presiden Rwanda Marah-marah di Twitter karena Arsenal Kalah
People Daily

Presiden Rwanda, Paul Kagame yang nama negaranya terpampang di lengan kiri jersi Arsenal, mengungkapkan kekesalannya di media sosial. Kagame mempertanyakan rencana klub sejauh ini.

“Ini sepak bola, Arsenal kalah di Brentford. Brentford pantas menang dan mereka melakukannya. Permainan itu sendiri selain Arsenal dan para fans tidak pantas untuk terbiasa dengan ini….TIDAK !!! Saya mengatakan ini sebagai salah satu fans berat Arsenal. Perubahannya butuh waktu lama untuk datang!” kata Kagame seperti dikutip Football5Star.com dari akun Twitternya.

- Advertisement -

“Sudah perjuangan sekitar satu dekade naik dan turun (lebih ke turun) sampai titik ini. Tidak bisakah kita memiliki rencana yang benar-benar berhasil?? Satu bagian yang harus dilihat adalah bagaimana kita berurusan dengan pemain yang kita beli untuk melaksanakan rencana tersebut. Mentalitas beli dan pergi tidak membawa perubahan.”

“Kami hanya tidak harus memaafkan atau menerima (performa) yang medioker. Sebuah tim harus dibangun dengan tujuan untuk menang menang menang. Sehingga ketika kita kalah…. itu tidak diharapkan! Saya yakin kita semua tahu di pundak siapa beban terberat berada. Saya harap mereka juga tahu atau bahkan menerimanya!!!”

YouTube video
- Advertisement -

More From Author

- Advertisement -

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img