
Football5star.com, Indonesia – Real Madrid pada 17 November 1999 memutus hubungan dengan pelatih asal Wales, John Toshack. Pelatih asal Wales itu hanya bekerja selama 8 bulan di musim keduanya bersama Real Madrid.
Pada musim pertamanya, John Toshack melatih di Real Madrid selama 9 tahun dengan torehan satu gelar juara LaLiga musim 1989-90. Toshack datang di musim keduany dengan kondisi tak cukup bagus.

Ia masuk menggantikan Guus Hiddink yang mengakhiri masa tugasnya pada 24 Februari 1999. Madrid yang saat itu diperkuat Samuel Eto’o berada di kondisi tak stabil. Sebelum Hiddink tinggalkan jabatannya, Madrid kalah dua pertandingan beruntun termasuk kalah 2-3 dari Barcelona.
Manajemen berharap kehadiran Toschack akan membawa angin perubahan di Bernabeu. Namun 8 bulan bekerja, kinerja Toschack dianggap biasa saja oleh manajemen Madrid.
Presiden Madrid saat itu, Lorenzo Sanz juga tak menerima gaya kerja Toshack. Pelatih asal Wales itu kerap mengkritik secara terbuka permainan anak asuhnya. Ia juga suka mengumbar kondisi ruang ganti Madrid.

Mendapat kritik dari Sanz soal mulut besarnya, Toschak tak bergeming. Ia bahkan sempat mengeluarkan pernyataan kontroversial, “Ada lebih banyak kesempatan seekor babi terbang di atas Bernabeu daripada saya menarik komentar saya,”
Real Madrid Menang, John Toshack Dipecat
Balasan dari Toschak ini tentu saja membuat Lorenzo Sanz meradang. Sanz menunggu momentum tepat untuk memecat Toschak. Lonceng kematian untuk karier John Toshack akhirnya berbunyi.
Surat pemecatan dikirim manajemen Madrid bukan saat tim ini kalah namun justru saat mereka meraih kemenangan. Pada partai melawan Rayo Vallecano, Madrid menang tipis 3-2. Kemenangan ini tak memuaskan manajemen klub.
Hal ini lantaran Rayo yang berstatus klub tetangga merupakan tim promosi yang secara kualitas pemain jauh di bawah Real Madrid.

Di akhir pertandingan saat konfrensi pers, Toshack bersikeras bahwa dirinya menggunakan taktik untuk bisa Madrid menang besar. Namun bagi Sanz, Toshack tak berbuat apa-apa.
John Toshack bahkan sempat menyampaikan kritik terbuka kepada kiper Madrid saat itu, Albano Bizzarri. “Kebobolan dua gol itu membuat saya menangis,” katanya.
Tiga jam setelah pertandingan dan bertemu manajemen, Toshack meninggalkan Bernabeu tanpa komentar. Setahun sebelumnya, Sanz memecat Jupp Heynckes beberapa jam setelah kemenangan di final Piala Eropa dan beberapa bulan sebelumnyam Hiddink juga dipecat beberapa minggu setelah Madrid berstatus juara dunia antarklub.