
Football5Star.com, Indonesia – Tak semua orang bisa menikmati kemenangan besar 6-1 yang ditorehkan Bayern Munich di kandang Eintracht Frankfurt, Sabtu (6/8/2022) dini hari WIB. Rudi Voeller, eks Direktur Olahraga Bayer Leverkusen, terang-terangan kecewa karena skor itu jadi sinyal tak bagus bagi Bundesliga.
Voeller berharap persaingan di Bundesliga pada musim ini akan lebih menarik. Harapan terbuka setelah melihat performa Bayern yang tak istimewa pada musim lalu dan kepergian sumber gol mereka, Robert Lewandowski, ke Barcelona. Namun, harapan itu sepertinya harus layu sebelum berkembang.

Di Stadion Deutsche Bank Park, Bayern tampil luar biasa. Pada babak pertama saja, lima kali gawang Kevin Trapp bobol. Diawali tendangan bebas Joshua Kimmich, lalu tembakan dari Benjamin Pavard, sundulan Mane, sontekan Jamal Musiala, dan tendangan Serge Gnabry. Itu membuat Voeller geleng-geleng kepala.
“Dengan penampilan babak pertama seperti itu, sulit membayangkan kompetisi tahun ini akan lebih menarik. Cara Bayern tampil sungguh tak bisa dipercaya,” kata Rudi Voeller seperti dikutip Football5Star.com dari Sport1. “Ketika Bayern tampil seperti itu, tentu akan sangat sulit.”
Ketakutan Rudi Voeller
Hal yang membuat Rudi Voeller kian ketakutan, Bayern Munich sudah menunjukkan performa luar biasa pada ajang Piala Super Jerman sepekan sebelumnya. Bermain di markas RB Leipzig, mereka unggul 3-0 pada babak pertama dan akhirnya meraih kemenangan 5-3.
“Sebagai fan sepak bola klasik, saya menginginkan persaingan yang lebih menarik. Bayern juga bermain luar biasa pada babak pertama Piala Super Jerman. Anda harus merasa takut. Penampilan babak pertama tadi sungguh sukar dipercaya,” ujar eks striker timnas Jerman tersebut.

Ucapan Voeller diamini eks kapten Bayern, Philipp Lahm. Dia pun terkagum-kagum melihat penampilan anak-anak asuh Julian Nagelsmann. Namun, dia menilai hal itu tak terlepas dari kesalahan strategi Oliver Glasner, pelatih Frankfurt. Menurut dia, Die Adler bermain terlalu terbuka.
Secara khusus, Lahm juga mengomentari soal ketiadaan Robert Lewandowski. “Kehilangannya tak terasa pada hari ini. Namun, masih perlu kita lihat sejauh mana mereka bisa mengompensasi 40 gol (yang biasa dibuat Lewandowski),” kata pencetak gol pertama di Piala Dunia 2006 itu.