Football5Star.com, Indonesia – 20 Desember, 1945 silam menjadi hari yang bersejarah bagi timnas Brasil saat melawan seteru utamanya, Argentina. Saat itu, mereka mencatatkan kemenangan terbesar dalam sejarah pertemuan kontra rival abadinysa itu.
Pertemuan itu terjadi saat keduanya bersua di Piala Roca. Piala Roca ialah turnamen yang idenya berasal dari mantan Presiden Argentina, Jenderal Julio Argentino Roca. Turnamen itu diperebutkan dua negara sejak 1914 hingga 1976. Brasil memenangkan dua turnamen pertama sebelum Argentina mendapatkan trofi pada 1923.
Turnamen 1945, yang diselenggarakan oleh Brasil, digelar dengan tiga pertandingan, yang dimainkan 16, 20, dan 23 Desember. Brasil memenangkan pertandingan pertama 3-1 di São Paulo, kemudian pindah ke Rio de Janeiro untuk yang kedua.
Dalam laga di Rio Janeiro, 20 Desember 1945, Brasil sebenarnya dikejutkan oleh aksi pemain Argentina, Adolfo Pedernera menit ke-21. Namun, timnas Brasil sukses membalikkan keadaan lewat aksi Ademir Menezes menit ke-34 dan Leonidas Da Silva menit ke-39.
Tim Samba lantas memimpin 2-1 hingga turun minum. Argentina menyamakan kedudukan pada menit ke-46 melalui Rinaldo Martino, namun kemudian pintu terbuka bagi Brasil dengan gol-gol dari Zizinho (64′), Chico (75′), Heleno de Freitas (82′), dan satu lagi dari Ademir (84′).
Mereka pun sukses menyegel kemenangan 6-2 atas Argentina. Brasil kemudian memenangkan game ketiga 3-1 dan mengklaim Piala Roca untuk pertama kalinya sejak 1922. Itu jua jadi kemenangan terbesar Brasil atas Argentina. Meskipun, kemenangan 6-1 Argentina atas Brasil masih jadi skor terbesar yang terjadi dalam pertemuan kedua kesebelasan.
Timnas Brasil Putus Dominasi Argentina
Pada masa-masa itu, Argentina memang lebih dominan atas Brasil, khususnya pada Piala Roca. Dalam empat turnamen sebelumnya, Argentina selalu menjadi juara dalam tiga pertandingan terakhir.
Sebelum menang takluk 2-6, Argentina pun beberapa kali berpesta gol ke gawang Brasil. Pada 1940, mereka bahkan sukses jadi juara setelah mengalahkan Brasil 5-1 dan 6-1 di Buenos Aires.
Akan tetapi, memang timnas Brasil kala itu terus berkembang pesat. Bahkan, Argentina dibuat kalah lima dari enam turnamen yang diperebutkan dalam 36 tahun berikutnya. Salah satu persaingan menarik terjadi pada edisi 1971.
Saat itu, Brasil dan Argentina akhirnya didaulat jadi juara bersama setelah laga dua leg gagal menelurkan pemenang. Kala itu, kedua tim bermain 1-1 di leg pertama, dan 2-2 leg kedua. Pada leg kedua, pertandingan sebenarnya sampai dilanjutkan babak tambahan tetapi tetap tak ada pemenangnya.
